Skip to content

Alat UJI HIV - 1 Pcs

Original price Rp 37.700,00 - Original price Rp 37.700,00
Original price Rp 37.700,00
Rp 37.700,00
Rp 37.700,00 - Rp 37.700,00
Current price Rp 37.700,00

Penjelasan Singkat :

- KEMASAN PREMIUM

- Alat UJI HIV 1 / 2

- Dilengkapi dengan larutan buffer dan petunjuk penggunaan

- Bonus 1 Pcs Jarum Lancet 

UJI HIV (Sampel Serum / Plasma / Darah) merupakan alat uji cepat untuk pemeriksaan antibodi terhadap virus HIV-½ secara kualitatif yang terdapat dalam serum, plasma, atau darah.

Informasi Singkat
HIV merupakan agen penyebab penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Virus HIV dilapisi dengan selubung lipid yang berasal dari membran sel inangnya. Pada beberapa viral, glikoproteinnya terdapat pada selubungnya.

Setiap virus mengandung dua salinan RNA genom sense-positif, HIV-1 diisolasi dari pasien pengidap AIDS dan AIDS-related complex, dan pada orang sehat yang memiliki potensi beresiko terkena AIDS (1). HIV 2 diisolasi dari pasien penderita AIDS di Afrika barat dan dari individu seropositif asymptomatic (2). HIV-1 dan HIV-2 menurunkan respon imunitas (3). Deteksi antibodi HIV dalam serum, plasma, atau darah dan produk darah dari HIV (4).

Disamping perbedaan karakteristik secara biologis, aktivitas serologi dan urutan genom dari HIV-1 dan HIV-2 menunjukkan reaktifitas antigenik silang yang kuat (5,6). Sebagian besar sera positif HIV-2 dapat diidentifikasi dengan menggunakan tes HIV berbasis serologi.

Uji HIV merupakan alat uji cepat untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap HIV-1 dan/atau -2 dalam sampel serum, plasma, atau darah secara kualitatif. Uji ini menggunakan kombinasi dari berbagai protein rekombinan HIV dan protein HIV multi rekombinan yang secara selektif mampu mendeteksi antibodi terhadap HIV-1 dan HIV-2 dalam serum, plasma, atau darah.

Prinsip Reaksi
Alat UJI HIV bekerja secara kualitatif untuk mendeteksi antibodi terhadap HIV dalam serum, plasma, atau darah. Pada alat UJI HIV terdapat membran yang dilapisi dengan antigen HIV rekombinan tepat di garis ujinya. Ketika serum, plasma, atau darah diteteskan ke daerah sampel pada membran maka sampel tersebut akan bereaksi dengan antigen rekombinan HIV yang telah disemprotkan di daerah sampel. Campuran ini kemudian bermigrasi secara kromatografik menuju ujung yang lain dan bereaksi dengan antigen HIV rekombinan di garis uji. Jika sampel uji akan muncul warna merah-ungu, hal ini menunjukan hasil positif. Jika garis berwarna tidak muncul, menandakan bahwa sampel tidak mengandung antibodi anti-HIV yang artinya hasil negatif. Sebagai kontrol yang menandakan bahwa proses pengujian berjalan baik, maka garis kontrol harus selalu muncul.

Reagen
Alat UJI HIV mengandung antigen HIV yang dilapiskan pada partikel dan antigen HIV yang dilapiskan pada membran.

Penyimpanan & Stabilitas
Alat uji cepat UJI HIV dapat disimpan pada suhu ruang atau lemari es (2-30°C) dalam kemasan yang tertutup rapat. UJI HIV dalam keadaan stabil jika belum melewati waktu kadaluarsa yang tertera di kemasan. UJI HIV harus tetap berada dalam wadah yang tertutup rapat hingga digunakan. Larutan buffer harus disimpan pada suhu 4-30oC. JANGAN DIBEKUKAN. Jangan digunakan jika melewati waktu kadaluarsa.

Alat & Bahan
Alat & bahan yang tersedia:

  • UJI HIV
  • Larutan buffer
  • Petunjuk penggunaan
  • Bonus 1 Pcs Jarum Lancet


Alat & bahan yang dibutuhkan tapi tidak tersedia:

  • Wadah sampel
  • Sentrifuga (hanya untuk plasma)
  • Pengukur waktu


Pengumpulan dan Persiapan Sampel

  • UJI HIV dapat digunakan untuk sampel serum, plasma, atau darah.
  • Segera pisahkan serum atau plasma dari darah untuk mencegah terjadinya hemolisis. Hanya sampel yang tidak mengalami hemolisis yang dapat digunakan
  • Pengujian harus segera dilakukan setelah sampel dikumpulkan. Jangan menyimpan sampel dalam suhu ruang untuk penyimpanan jangka panjang. Simpan sampel pada suhu 2-8°C untuk penyimpanan hingga 3 hari. Untuk jangka waktu penyimpanan yang lama, sampel harus disimpan pada suhu -20°C.
  • Sampel yang akan diuji harus dibawa ke suhu ruang. Sampel yang beku harus benar-benar dicairkan terlebih dahulu dan dicampur dengan baik sebelum digunakan untuk pengujian. Jangan membekukan dan mencairkan sampei secara berulang.
  • Jika sampel diperoleh melalui pengiriman maka sampel tersebut harus dikemas dengan standar pengiriman untuk agen etiologi sesuai peraturan yang berlaku.


Petunjuk Penggunaan

  • Sebelum melakukan pengujian, alat UJI HIV, larutan buffer, sampel serum, plasma, atau darah dan/atau sampel kontrol harus dibawa ke suhu ruang (15-30°C).
  • Keluarkan alat UJI HIV dari sachet dan segera gunakan. Hasil terbaik akan diperoleh jika pengujian dilakukan tidak lebih dari satu jam sejak sachet dibuka.
  • Tempatkan alat UJI HIV pada permukaan yang bersih dan datar.
  • Masukkan 1-2 tetes (20-40^L) serum atau plasma dengan menggunakan pipet yang tersedia ke da lam lubang USM.
  • Atau masukkan 1 tetes (20 pi) sampel darah ke dalam lubang sampel (S) lalu tambahkan 1-2 tetes buffer.
  • Tunggu seiama 15 menit dan baca hasilnya.


Catatan: Kemunculan garis uji yang lemah dapat disebabkan oleh titer antibodi anti HIV K yang rendah dalam sampel.

Interpretasi Hasil
(Silahkan mengacu pada gambar ilustrasi)
POSITIF : Dua garis berwarna merah-ungu muncul. Satu garis pada daerah kontrol (C) dan garis yang lain pada daerah uji (T)
NEGATIF : Satu garis berwarna merah-ungu muncul di daerah kontrol (C). Tidak ada garis yang muncul di daerah uji (T)
TIDAK VALID : Garis kontrol tidak muncul. Volume sampel yang tidak cukup atau prosedur yang salah merupakan alasan yang paling banyak ditemui yang menyebabkan kontrol tidak muncul. Kaji ulang prosedur yang telah dilakukan dan ulangi pengujian dengan menggunakan alat uji yang baru. Jika masalah yang sama masih tetap terjadi, segera hubungi distributor kami.

Catatan: Intensitas warna pada garis uji (T) akan bervariasi berdasarkan pada konsentrasi antibodi anti-HIV ½ yang terdapat dalam sampel. Alat UJI HIV tidak dapat memberikan hasil kuantitatif ataupun mengukur peningkatan level antibodi anti-HIV ½ yang terdapat dalam sampel.

Batasan
  • UJI HIV hanya untuk penggunaan in vitro. Uji HIV digunakan untuk deteksi antibodi terhadap HIV dalam serum, plasma, atau darah.
  • UJI HIV hanya mendeteksi infeksi berdasarkan adanya antibodi HIV dalam sampel
  • Untuk memastikan diagnosis adanya infeksi diperlukan pemeriksaan konfrimatori dengan alat Rapid Test berikutnya atau pemeriksaan lain sesuai protokol Departemen Kesehatan.
  • Sebagaimana alat diagnosis lain, hasil UJI HIV juga harus dinilai bersamaan dengan informasi klinis lain yang diperoleh dari dokter.
  • Jika hasil UJI HIV negatif namun gejala klinis tetap berlanjut maka diperlukan penentuan langkah selanjutnya oleh dokter atau petugas kesehatan yang kompeten.


Karakteristik
Metode perbandingan: Dilakukan evaluasi klinis untuk membandingkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan UJI HIV terhadap teknik ELISA untuk HIV 1/2 yang diajurkan oleh FDA. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 94 sampel: 54 sampel negatif, 25 sampel positif HIV-1 dan 12 sampel positif HIV-2. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat keselarasan hasil sebesar 100% antara UJI HIV dan teknis ELISA untuk HIV-1/5 yang disetujui oleh FDA.
Referensi Metode EUSA HIV-½

Sensitivitas dan spesifisitas
UJI HIV memiliki sensitivitas 99.33% untuk sampel HIV-1 dan -2, serta spesifisitas 98.86%.

Terakhir diperbaharui: 14 Januari 2020
Ditinjau Oleh : Rirry Elvira, S.S

Referensi : Kertas Kemasan

 

INFORMASI PADA KEMASAN :
BPOM No :
KEMENKES RI AKD 20305710380

Cara Penyimpanan : Simpan di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung

Kemasan : 1 Set Alat Uji HIV

Diproduksi Oleh : PT Pakar Biomedika Indonesia

Produksi : Indonesia

Disclaimer : Hasil dapat bervariasi antara individu tergantung berbagai faktor seperti usia, genetik, pola hidup, dan lain sebaginya


Diskusi Produk

Punya Pertanyaan ?

Menjadi yang Pertama untuk bertanya

Masukan Pertanyaan